Belantika Digital migrasi ke music aggregator utama di Indonesia
TikTok merupakan aplikasi yang dibuat oleh perusahaan Tiongkok bernama ByteDance. Aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2016 dan memiliki fungsi membuat video pendek kreasi penggunanya dengan banyak sekali pilihan backsound di dalamnya. TikTok bisa di akses pada Android maupun iOS, dengan berbagai macam keunikan yang kebanyakan digunakan untuk menghibur diri sampai dengan lahan menghasilkan uang.
Seiring berjalannya waktu, TikTok makin digemari berbagai segmen dan usia. Alhasil, Indonesia sempat memblokir aplikasi ini karena dianggap terlalu banyak mengandung konten negatif, namun seminggu setelah melakukan negosiasi, TikTok kembali boleh beroperasi dengan menerapkan batasan usia serta mekanisme keamanan agar anak-anak di bawah umur tidak gampang mengaksesnya.
Mengingat banyaknya user TikTok yang terus bertambah hingga saat ini, TikTok menjadi wadah promosi baru bagi musisi dengan cara mengupload lagu-lagunya via Agregator musik untuk dijadikan backsound, meskipun durasinya hanya beberapa detik saja tidak full satu lagu.
Aplikasi musik lain buatan ByteDance adalah Resso yang baru saja muncul pada tahun 2020 dengan fungsi sebagai platform Streaming Musik Sosial. Pengguna Resso utamanya ditargetkan untuk generasi z maupun dan millennial. Sejatinya Resso merupakan aplikasi Platform musik stream. Hampir sama dengan streaming apps lainnya, Resso juga menyediakan berbagai macam Playlist misalnya auto Daily Mix yang tidak beda jauh dari platform lainnya hanya saja tampilannya lebih segar. Tapi kelebihannya, selain sebagai platform untuk mendengarkan musik secara online, Resso juga memiliki banyak fitur sosial yang dapat menjadi tempat mengekspresikan diri para usernya. Misalnya mengedit background sendiri pada tampilan Resso dan bisa memberikan komentar di tiap lagu yang ada. Dengan kata lain, Resso mengadopsi gaya music platform lainnya namun dicampur dengan social media, sangat unik sekali bukan?
— Kris